Fajar/Rian mengatakan tidak ada perbedaan yang signifikan kondisi lapangan antara tahun ini ataupun tahun kemarin.
"Kondisi lapangan sama saja dengan tahun lalu, tidak ada perbedaan. Dilihat dari situasi dan kondisi serta cuaca yang dingin juga kurang lebih sama. Pengalaman dari tahun lalu kami harus bisa pelajari," tutur Rian.
"World Tour Finals menggunakan sistem round robin. Tidak banyak turnamen dengan format seperti ini di perorangan," tambah Fajar, dilansir dari PBSI.
"Jadi menang di partai pertama belum tentu lolos ke semifinal, begitu juga sebaliknya, kalah di partai pertama belum tentu tidak lolos. Kami dari awal sampai akhir harus terus fokus berjuang," tukasnya.
Sementara bagi debutan ganda putri, Febriana Dwipuji Kusuma/Amallia Cahaya Pratiwi, BWF World Tour Finals memiliki auranya tersendiri.
"Saat masuk ke arena tadi terasa auranya berbeda. Karpetnya juga merah. Dulu bertanding di karpet merah turnamen Sirkuit Nasional, sekarang alhamdulillah bisa sampai ke sini," ungkap Amallia yang akrab disapa Tiwi.
"Untuk penyesuaian lapangan sudah lumayan baik. Besok masih ada satu kali lagi latihan untuk makin dimatangkan," lanjutnya.
Load more