“Tidak mudah melawan pasangan Korea tapi kami harus siap dengan semuanya. Dengan shuttlecock yang agak berat ini, kami harus siap bermain habis-habisan, bermain capek,” kata Ana.
“Selain itu, kami harus menunjukkan mental baja dan semangat juang yang tinggi,” ujar Tiwi menambahkan.
Pasangan ganda putri peringkat 10 dunia itu mengaku bahwa BWF World Tour Finals memiliki auranya tersendiri.
Hal itu mereka sampaikan setelah menjajal arena Hangzhou Olympic Sports Centre Gymnasium untuk latihan dan adaptasi.
“Saat masuk ke arena tadi terasa auranya berbeda. Karpetnya juga merah. Dulu bertanding di karpet merah turnamen Sirkuit Nasional, sekarang alhamdulillah bisa sampai ke sini,” ungkap Tiwi.
“Untuk penyesuaian lapangan sudah lumayan baik. Besok masih ada satu kali lagi latihan untuk makin dimatangkan,” ujarnya menambahkan.
Selain Ana/Tiwi, Indonesia turut diperkuat oleh tunggal putra Jonatan Christie, tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung.
Load more