Fadil menambahkan, pada tahap pengembangan selanjutnya, platform ini dapat menyambungkan informasi dari tim pendukung kepada tim pengguna informasi.
Seperti pelatih teknik, pelatih fisik, fisioterapis, dokter, hingga katering, dan mencatat bagaimana intervensi dijalankan, serta dampaknya terhadap performa atlet.
Selain meluncurkan platform, pada saat yang sama PBSI juga melakukan pengukuran pertama kondisi atlet yang menjadi baseline bagi pengembangan database ke depan.
Para atlet yang sedang berada di pelatnas menjalani serangkaian tes yang terdiri dari pengukuran profil medis umum, profil antropometri atau dimensi tubuh manusia yang mencakup ukuran, proporsi, dan komposisinya.
Lalu profil kebutuhan nutrisi, profil kebugaran dan tingkat kelelahan, komponen biomotor, serta screening aspek fisioterapis untuk mencatat riwayat cedera, ruang gerak sendi, otot, dan kontraksi maksimal otot.
Koordinator Tim Pendukung PBSI Nanang Kusuma melanjutkan, sport science meliputi pemanfaatan sains sehingga program latihan dan intervensi lainnya lebih terukur, terdata, dan tertata.
“Apalagi dibantu dengan platform yang memungkinkan semua data dan informasi terintegrasi dalam satu tempat, sehingga perencanaan latihan dapat lebih akurat,” ujar dia.
Load more