Melalui acara bertajuk "Testimonial Day", Greysia Polii mempersembahkan penampilan terakhir untuk bulutangkis Indonesia dan dunia. Dia mengakhiri kiprah 30 tahun sebagai pebulutangkis dengan 19 tahun lebih berstatus sebagai penghuni pemusatan latihan nasional (Pelatnas) Cipayung, Jakarta.
Sebagai pemain, etos Greysia luar biasa. Dengan semangat tidak kenal menyerah, dia bisa bangkit dari keterpurukan di Olimpik London 2012 dan puncaknya meraih medali emas Olimpik Tokyo 2020.
Sambutan yang mengalir kepada peraih medali emas Asian Games 2014 membuat Greysia merasa terharu. Dedikasinya selama 30 tahun di dunia bulutangkis Indonesia dan 19 tahun bersama Pelatnas Cipayung berakhir dengan manis.
Beberapa gelar juara, mulai dari multievent seperti SEA Games, Asian Games hingga Olimpik, telah masuk dalam almari prestasinya, juga gelar-gelar turnamen internasional. Tidak heran bila banyak orang, terutama insan bulutangkis Tanah-Air, merasa kehilangan dengan keputusan Greysia pensiun.
"Perjalanan yang panjang, dibutuhkan 30 tahun untuk mencapai semua apa yang dicita-citakan dari kecil dan itu tidak terlepas dari dukungan masyarakat Indonesia, keluarga, dukungan teman-teman yang ada di sini," kata Greysia Polii terharu.
Load more