Menurut Ginting, pada game pertama, ia terbawa ke ritme dan pola permainan Chou sehingga kesulitan mengembangkan strategi sendiri. Ia kehilangan banyak peluang untuk mendulang poin dan tak bisa mengejar ketertinggalan.
"Meskipun kalah, saya sudah mulai bisa membawa Chou masuk ke pola dan ritme permainan saya. Begitu juga pada game kedua, saya bisa lebih yakin karena Chou terbawa dan mengikuti ritme permainan yang saya kembangkan," Ginting memaparkan.
Chou Protes Wasit
Titik balik terjadi pada game ketiga saat Ginting kehilangan kendali permainan akibat kurang tenang saat posisinya sudah memimpin. Ia menjadi lebih tergesa-gesa untuk mengangkat dan mendorong shuttlecock, yang justru membuat Chou lebih nyaman dan sanggup menyamakan kedudukan 20-20.
Emosi Chou memanas setelah umpire menghentikan permainan setelah raketnya menyentuh lantai lapangan saat beradu pengembalian dengan Ginting di depan net.
Chou langsung bereaksi dengan melayangkan protes kepada umpire karena ia berada dalam poin kritis pada skor 23-22. Namun juri tidak menganulir keputusan dan poin penentu kemenangan pun berpihak pada wakil Indonesia.
"Buat saya, keputusan umpire tersebut tidak membuat saya terganggu. Tapi itu memang momen yang kurang menguntungkan buat Chou, karena hal itu terjadi di poin kritis. Saya pun pernah merasakannya hal seperti itu pada final Hong Kong Open lalu," tutur Ginting soal insiden di Hylo Open 2022. (raw)
Load more