Mereka adalah Rio Tirto, Windri Patilima, Ronald Mastrana Siahaan, Firman Muharram, Gugun Gusman, Deni Daffa, Rama Supandi, Sukma Prawira, dan Mario Satya Wirawan.
Anindra Ardiansyah Bakrie selaku Ketua Umum Komite Olahraga Beladiri Indonesia (KOBI), membeberkan alasan Bali dipilih menjadi venue ajang ini.
“Di Bali, walaupun belum ada fighter berdarah Bali, tetapi ada banyak camp di Bali yang mumpuni, bukan hanya untuk Indonesia, tapi untuk dunia. Jadi banyak fighter luar yang menjadikan Bali tempat berlatih,” katanya, Kamis (6/6/2024).
Ardiansyah juga mengungkapkan tentang alasan China menjadi lawan Indonesia. Itu karena pihaknya ingin mengukur kekuatan melawan yang terbaik.
“Kita mengetahui para fighter dari China, Korea, atau pun Jepang unggul beberapa lebih maju ketimbang Indonesia. Tapi ketika kita ingin mengembangkan sesuatu, untuk mengukur keberhasilan kita selama ini, kita memilih yang terbaik,” tukasnya.
“Untuk itu, KOBI bersama One Pride untuk memberikan wadah kepada para fighter kita yang sudah menjadi juara di One Pride ini untuk bertanding melawan sembilan fighter dari Wu Lin Feng (WLF). Mudah-mudahan, dengan adanya ini, akan menambah semangat dari para pencinta MMA di Indonesia,” sambung Ardiansyah.
Lebih lanjut, setelah ini, para fighter Indonesia nantinya juga akan bertandang ke China pada bulan Oktober, yang akan memberikan pengalaman berharga bagi mereka.
Load more