Jakarta - Sejatinya sebuah pertandingan di Arena OnePride MMA adalah tempat menguji kekuatan fisik, teknik dan pengendalian emosi seorang fighter. Namun tak jarang diantara mereka justru terjebak pada emosi yang tak terkendali, inilah tiga laga yang menunjukan pentingnya strategi pengendalian emosi.
* Theodorus Ginting vs Windri Patilima.
Salah satu pertarungan fenomenal sepanjang tahun 2021 adalah rivalitas antara Theodorus Ginting (38) kontra Windri Pattilima (28) yang berlangsung pada Fight Night (FN) 46 (12/06/2021) dalam laga perebutan sabuk juara kelas Welter.
Saat itu dominasi pertarungan dua ronde awal dipegang oleh Theo dengan tekanan pukulan. Bahkan ekspresi memancing emosi dengan 'meledek' Windri terus terjadi.
Namun cara tersebut justru dihadapi Windri dengan sabar meski terlihat sesekali membalas dengan pukulan ke arah Theo. Bahkan fighter kelahiran Kota Mobagu Sulawesi Utara itu mampu merobohkannya. Akhirnya, kesabaran berbuah kemenangan dengan teknik Rear Naked Choke berhasil diraih Windri Patilima.
* Andi Setya Negara vs Riyanto
Malapetaka di atas arena akibat tersulut emosi juga terjadi pada laga perbaikan peringkat kelas terbang antara Andy Setya Negara Vs Riyanto, FN. 50 (9/10/2021). Tak hanya menghujani Riyanto (28) dengan pukulan keras dan dominasi pertarungan ground fight. Namun Andy (28) terus melakukan provokasi.
Namun emosi Andy justru membawa keberuntungan untuk Riyanto saat memasuki ronde kedua, tekanan Andy mulai melemah. Fighter kelahiran Bengkulu itu berhasil mendapatkan kesempatan melakukan kuncian Guilotine Choke sebagai penutup laga dengan kemenangan.
* Lamhot Tambunan vs Firman Muharam
FN. 48 (11/9/2021) adalah pelajaran berharga untuk Lamhot Tambunan (29) saat menghadapi Firman Muharam (20), pertarungan tiga ronde itu berakhir diskualifikasi lantaran pelanggaran Low Blow (tendangan yang mengarah alat vital). Saat itu pertandingan berlangsung seru, kedua fighter saling jual beli pukulan dan tendangan. Namun sayangnya tendangan Lamhot mendarat pada alat vital Firman pada ronde pertama.
Tak hanya itu, saat pertarungan memasuki ronde ketiga Lamhot kembali melakukan pelanggaran saat keduanya berbalas serangan lutut. Bahkan alat vital Firman kembali menjadi sasaran serangan lutut Lamhot, akhirnya wasit mengambil keputusan untuk menghentikan pertarungan.
Itulah tiga pertarungan di arena yang membuktikan jika emosi menjadi kunci untuk meraih prestasi. (Oban Subarjah/wnb)
Load more