Garut, Jawa Barat – Ucu Rohendi ialah fighter pendatang baru di octagon One Pride Indonesia MMA dengan latar belakang yang unik. Ucu tidak memiliki basic beladiri modern dan tidak bergabung sasana apa pun sebelum menjajal kekuatannya di arena pertarungan gaya bebas terkenal di Indonesia.
Berjuluk Udor Kancil, Ucu Rohendi memulai dari bawah. Ia mengikuti audisi One Pride pada 2017 di Bandung tapi tidak lolos kualifikasi untuk bertarung di octagon bergengsi. Tapi pria yang mengkoordinir ojek pangkalan di kampungnya tak pernah putus asa. Sang petarung alam terus berusaha.
Bahkan setelah tiga kali mengikuti audisi One Pride dan tetap tidak lolos, Ucu Rohendi tidak patah semangat. Udor Kancil tak pernah kendor. Setelah menerima saran dari sebuah organisasi massa di Malangbong, Garut, Jawa Barat, Ucu beralih dari metode otodidak ke berlatih di sasana Ironsheep.
Pengorbanannya tak sia-sia, tekadnya membuahkan hasil. Setelah bergabung dan berlatih di Ironsheep selama empat bulan, Ucu Rohendi mencoba lagi kekuatannya di audisi. Udor Kancil akhirnya lolos dengan kualifikasi grade B. Dari sini, Ucu mulai melanglang-buana di One Pride Indonesia MMA.
Sensasi terjadi sejak pertarungan perdananya. Tanpa pernah mempelajari teknik pertarungan bawah (ground fight), Ucu justru mendapatkan kemenangan RNC (rear naked choke).
Selama bertarung di One Pride, pria bertinggi badan 160 cm sudah bermain enam kali. Ucu meraih empat kemenangan dan dua kekalahan. Petarung kelahiran 1991 kini bersiap menjalani title fight, menghadapi Novan Kaunang, sang juara Atom Weight, pada 21 Mei 2022.
Ucu Rohendi optimistis. Bapak dua anak disiplin menjaga kondisi tubuhnya, stabil pada berat badan 48,0 kg, sebagai syarat wajib kelas Atom Weight. Bahkan Udor Kancil sudah beberapa kali tampil sebagai pemain pengganti tanpa masalah berat badan dan selalu siap tarung.
Load more