Angga Hans merasa bekalnya sudah memadai untuk tarung di “Road to UFC”. Merupakan pemegang sabuk kelas ringan OnePride MMA Indonesia, kariernya terbilang cemerlang. Ia merebut sabuk juara dari tangan Jeka Saragih dan memiliki catatan bagus di atas oktagon dengan 13 kemenangan dan 2 kali kalah.
Meski berbekal beladiri boxing dengan kekuatan pukulan yang akurat, ia juga mahir dalam teknik kuncian saat duel ground fight. Fighter kelahiran Sukabumi, Jawa Barat, bahkan mempertahankan gelar dari incaran Wicaksono hanya dalam duel satu ronde dengan menggunakan teknik D'arce Choke.
Dengan kemahirannya, Angga Hans optimistis menghadapi Lu Kai di atas oktagon “Road to UFC”. Ia tidak peduli lawan mencatat rekor tujuh kemenangan dan tiga kali kalah selama karier MMA-nya, termasuk membungkam petarung dari Kazakhstan, Rustem Yensebayev pada World Combat Championship 2019.
Bagi Angga Hans, kesempatan tarung di “Road to UFC” pun akan jadi tapakan awalnya menuju pentas dunia. Petarung berjuluk The Hitman mengatakan, “Saya sudah siap, mau main di atas atau bawah, saya siap menghancurkan lawan. Saya percaya diri bisa menang dan lolos ke semifinal bahkan final!”
“Angga sudah melalukan persiapan matang dan sangat optimistis karena dia main di kelas 65 kilogram. Secara fisik dan mental, angga sudah siap untuk mengalahkan Lu Kai,” ujar Fransino Tirta yang mendampingi para fighter OnePride MMA Indonesia selama berjuang di “Road to UFC”, Singapura.
Load more