Perjalanan Trydyfa di panggung OnePride MMA tak berjalan mulus. Terlahir sebagai anak lelaki satu-satunya, ia tidak mendapat restu dari orang tuanya untuk terjun di arena baku hantam. Dyfa, yang sedari kecil gemar berkelahi, sampai rela berbohong agar bisa berlatih beladiri.
"Iya, karena orang tua tidak suka saya latihan beladiri, saya sampai harus bohong. Waktu SD, saya bilang latihan pramuka, padahal saya ikut latihan karate," ungkap Dyfa sambil tertawa.
Kendati lebih dulu mengenal karate, Trydyfa lebih banyak meraih prestasi pada cabang beladiri wushu sanda (san shou). Bahkan petarung berusia 20 tahun pernah menjadi yang terbaik di beberapa event wushu, seperti Kejurda Wushu Sumut 2018, Kejurda Wushu 2019, serta Kejurnas Wushu Babel 2019.
Pemuda asal Desa Kutambelin, Kabupaten Tanah Karo, pernah meraih peringkat kedua Kejuaraan Wushu Pro di Malaysia pada 2022. Namun Trydyfa Tarigan belum merasa puas sampai ia beraksi di atas oktagon OnePride MMA.
"Sebetulnya, saya ikut bertarung di OnePride karena liat senior saya, Hendrik Tarigan. Saya perhatikan, enak juga ya, sudah dibayar, masuk tv, terkenal pula ‘kan, jadi aku semakin termotivasi untuk main," ujar petarung yang memakai julukan The Killer Bee di atas oktagon OnePride.
Load more