Jakarta - Pembalap NTB, Aldiaz Aqsal Ismaya menjadi fenomena baru di ajang balap motor nasional. Berusia relatif muda, 20 tahun, ia memiliki prospek cerah di event nasional maupun internasional.
Nama Aldiaz mencuat di gelaran OnePrix 2019 lalu. Ia hampir saja menyabet predikat juara nasional di kelas novice. Sayang di putaran terakhir, ia kalah bersaing dengan sang juara, Murobbil Fatoni.
Di balapan musim ini, Aldiaz memang belum mampu masuk dalam jajaran papan atas kelas novice. Untuk sementara, ia berada di urutan ke-14, kalah mentereng dibanding Dimas Juliatmoko ataupun Alfi Husni.
"Tapi target saya tetap menjadi juara musim ini," ujar rider kelahiran Lombok tahun 2001 itu.
Aldiaz berkecimpung di ajang balapan sejak masih sekolah SD. Saat itu ia tampil di kelas 50 CC. "Orang tua saya-lah yang memberikan dorongan paling besar saat saya meniti karier," tukasnya.
Walau ajang balap motor dekat dengan maut, tekadnya sudah bulat untuk berkiprah di bidang itu. "Kalau mengalami crash, itu kan resiko jadi seorang pembalap," jelas atlet yang hobi bermain game ini.
Aldiaz mengawali karir profesionalnya di ajang OnePrix. Bukan mustahil dalam waktu singkat, ia akan menjadi fenomena ajang balap motor tingkat Asia. "Terima kasih banyak OnePrix sdh menghidupkan balap motor Indonesia, di tengah situasi pandemi seperti sekarang ini," lanjut peraih medali emas PON Papua cabang Balap Motor, nomor standar beregu tersebut.
Load more