Jakarta - Bisa berlatih bersama pembalap sekaliber Valentino Rossi, mungkin menjadi mimpi para rider di Indonesia. Muhammad Faerozi menjadi salah satu atlet yang berhasil menggapai mimpi tersebut. Nama Faerozi melambung, usai memimpin klasemen sementara kelas expert OnePrix 2021. Hegemoninya berhasil menenggelamkan nama-nama besar, macam Fitriansyah Kete, Rafid Topan Sucipto, hingga Wawan Wello.
Pembalap berusia 18 tahun tersebut mendominasi OnePrix 2021 sejak putaran pertama hingga putaran kedua lalu. Lantas apa rahasia pembalap asal Papua Barat ini begitu fenomenal di ajang balap nasional? Bergabung bersama tim Yamaha menjadi anugerah tersendiri bagi anak ketiga dari enam bersaudara tersebut. Di tahun pertamanya bersama Yamaha Racing Indonesia, tahun 2019 lalu, ia langsung mendapat kesempatan, belajar dan sekolah di sekolah Valentino Rossi, V46 Racing Academy.
Sekolah Rossi sangat spesial. Dari akademi ini pula lahir sejumlah pembalap top dunia. Sebut saja, Franco Morbidelli, Luca Marini, hingga Francesco Bagnaia. Berlatih dengan nama-nama beken, pantas pula jika cara membalap Faerozi cukup apik. Bahkan, meski usia muda, ia sudah tampil di ajang road race Asia, ARRC AP250.
"Untuk selama kegiatan di sana (akademi Rossi, red) itu biaya semua ditanggung Yamaha Racing Indonesia dan orang tua tidak ikut mendampingi," Faerozi mengenang kala berguru di Italia. Faerozi menceritakan, selama belajar di sana, ia tidak menemui kendala berarti. Ia bisa menyerap ilmu dari para pakar balap yang menjadi mentor disana.
"Kesulitannya tidak ada, paling sedikit kesulitan di bahasa saja, tapi kita dari YRI ada penerjemah juga," paparnya. Faerozi mengaku, tak menyia-nyiakan kesempatan selama mengikuti bimbingan di sana. Apalagi, ia bisa meningkatkan skill membalapnya. "Yang saya ingin capai ketika di akademi VR46 kala itu, menjadi murid atau peserta terbaik dari yang lain. Saat itu saya juga ingin mendapatkan ilmu dan pengalaman sebanyak-banyaknya untuk membuat saya bisa lebih baik ke depan di balap yang saya ikuti," tambahnya.
Bermodal latihan di akademi elit membuat Faerozi cukup dominan di pentas OnePrix tahun ini. Untuk sementara ia memuncaki klasemen kelas expert dengan meraih 77 poin. Ia unggul tiga angka dari peringkat kedua, Aditya Fauzi. Jika mampu menjaga konsistensi, bukan mustahil Faerozi akan menyabet gelar juara nasional. Sesuai dengan targetnya yang ingin merebut gelar kampiun kelas OP1 alias expert.
"Harapan saya untuk kejuaraan OnePrix ke depannya bisa terus menciptakan bibit-bibit muda yang berprestasi di tingkat nasional maupun internasional. Tentu, menjadi wadah untuk otomotif Indonesia ke depannya," ujar Faerozi sambil menutup sesi wawancara. (Pandu/wnb/chm)
Load more