Malah dibanding petinju jepang, Naoya Inoue yang memegang dua sabuk juara Super Bantam/ Junior Featherweightz (WBC dan WBO) serta Oleksandr Usyk, juara Heavyweight versi WBA/IBF/WBO, kualitas Charlo masih yang terendah. Bahkan Tim Tszyu yang berjuluk the Soul Taker, seandainya 28 Januari lalu Charlo tidak cedera, maka dia sudah kehilangan gelar di tangannya.
Mulai Lambat
Namun menurut CBS Boxing, Canelo saat ini justru tidak sehebat sebelumnya. Ia memang tak terbantahkan bintang terbesar di kelasnya, dia juga tercatat sebagai petinju bertalenta paling top di dunia, namun secara alamiah, ia mulai memperlihatkan penurunan.
Saat melawan Dmitry Bivol, Mei 2022, perebutan gelar juara Light Heavyweight WBA, Canelo kalah karena tak bisa mengatasi penurunannya. Dan, Canelo kalah.
Begitu juga dalam dua laga teakhirnya melawan Billy Joe Saunders dan Ceb Plant, meski Canelo menang, tapi penurunannya semakin jelas. Lihatlah, sebelum keduanya di TKO ronde 8 dan 11, poin keduanya bersel8sih sangat dekat 77-75 dan 96-94. Biasanya sudah memasuki ronde seperti itu, selisih angka Canelo akan sangat jauh.
Bukti lain terlihat sejak melaan Bivol, pertahanan Canelo jadi mudah ditembus. Pukulan Bivol menurut data CompuBox
Canelo Bivol
Pukulan mendarat 17 % 21 %
Jab landed 4,4 % 11 %
Power Punches 27,8 % 36,3 %
Jadi, siapakah yang akan memenangkan pertarungan? Tentu, jangan lewatkan tayang langsung, Ahad, 1 Oktober, jam 09.00 pagi di tvOne. Ayo kita saksikan sejarah akan berlangsung....
Load more