Jakarta - Tahun 2021 Fabio Quartararo membuat sejarah sebagai pebalap pertama Prancis yang meraih gelar juara dunia MotoGP serta mengembalikan kejayaan Yamaha saat ia merebut mahkotanya di Sirkuit Misano, Italia.
Meskipun perebutan gelar juara dunia MotoGP tahun ini tidak benar-benar panas, tapi para fan telah dihibur dengan sejumlah balapan yang mendebarkan dan pertarungan ketat para jawara balap di trek.
Musim ini Yamaha keluar sebagai juaranya, setelah menyaksikan dominasi enam musim Marc Marquez dari tim rival Honda serta melewatkan kesempatan emas pada 2020.
Quartararo menjadi ujung tombak pabrikan asal Iwata Jepang itu, meskipun sang pebalap mengaku ia masih dipersenjatai dengan motor yang tak terlalu banyak mengalami perubahan dari versi tahun lalu.
Yamaha M1 masihlah motor yang 'lembut' dikendarai, yang membuatnya gesit di tikungan, namun kurang bertenaga di lintasan lurus.
Salah satu yang berbeda musim ini adalah pola pikir sang pebalap.
Tahun ini Quartararo menunjukkan kedewasaan mentalnya setelah konsultasi dengan psikolog membantunya tetap tenang di saat-saat sulit.
Tidak seperti sebelumnya, ketika mendapati motornya tak kencang, Quartararo hanya bisa marah-marah di garasi. Namun tahun ini, dia lebih dapat menjelaskan masalah yang dialaminya di trek kepada para mekanik yang kemudian membantunya menemukan solusi.
"Bahkan di saat-saat sulit saya merasa senang," kata Quartararo. "Itu hal paling penting di dalam hidup. Di saat-saat tersebut, meski tidak mendapatkan hasil yang saya inginkan, saya melakukan pekerjaan yang selalu saya impikan."
Load more