Dengan sinergi seperti itu, Quartararo tak diragukan lagi bakal menjadi lawan yang tangguh bagi rival-rivalnya di masa depan.
Para pebalap lain Yamaha, sementara itu, tak mampu menandingi performa Quartararo. Maverick Vinales sempat menempel ketat rekan satu timnya itu di paruh pertama musim sebelum memutuskan hengkang ke Aprilia.
Kepindahan itu berimbas perombakan dan perekrutan pebalap baru ke Yamaha, yang semuanya kewalahan menjinakkan tunggangan barunya dalam waktu adaptasi yang singkat.
Runner-up tahun lalu, Franco Morbidelli juga tak bisa berbuat banyak setelah dibekali motor yang kurang bertenaga di awal musim dan berkutat dengan cedera di sisa musim.
Yamaha juga memiliki seorang Valentino Rossi, yang sayangnya menjalani musim terburuk di akhir kariernya.
Pebalap berusia 42 tahun itu memiliki sembilan gelar juara dunia dalam tiga kategori dan menutup kariernya dengan finis P10 di Grand Prix Valencia yang menjadi balapan ke-432 baginya sejak debut pada 1996.
Akan perlu waktu menemukan pebalap yang memiliki karisma dan ketrampilan menghibur seperti yang dimiliki The Doctor yang memiliki andil besar mempopulerkan MotoGP dalam dua dekade terakhir ini.
Sementara itu, meski tersingkir dari perebutan gelar setelah terjatuh di Misano, Francesco Bagnaia melihat gambaran besar dari tahun ini yang membantu dia melihat nuansa dan memahami lebih baik motor Ducati yang akan berguna musim depan.
"Saya senang dengan pekerjaan yang dilakukan tahun ini, kami membuat kemajuan yang sangat besar... saya selalu berada di top 3," kata Bagnaia kepada MotoGP.com.
Load more