"Bagi saya, poin penting Ducati adalah bergabungnya Gigi Dall’Igna. Saya akan mendefinisikannya sebagai seorang pembalap, ia memiliki 100 persen mentalitas pembalap," ungkap Marquez.
"Ketika ia tidak menang, ia menjadi marah. Ia memiliki ambisi yang diperlukan dalam dunia kompetisi. Jika ia 20 atau 30 tahun lebih muda dan ia adalah seorang pembalap, maka ia akan menjadi salah satu pembalap yang akan Anda takuti di lintasan," ujar dia menambahkan.
Francesco Bagnaia mengendarai Ducati (sumber: Antara)
Di sisi lain, Dall’Igna mengatakan baik dirinya maupun para pembalap dan tim sama-sama saling membutuhkan dalam hal pemberian solusi dari sebuah masalah.
Tak hanya faktor nonteknis, salah satu hal teknis penting yang disoroti oleh Dall’Igna adalah dari sisi aerodinamika pada motor.
“Saya selalu berpikir bahwa aerodinamika banyak diabaikan dalam balap motor. Namun, saya harus katakan bahwa di sini saya telah menemukan orang yang tepat untuk mengatasi masalah aerodinamika pada motor, yang jauh lebih rumit dibandingkan dengan mobil,” ujar dia.
Sementara itu, Ducati akan menghadapi tantangan baru tahun ini dengan berkurangnya keterlibatan di grid MotoGP dari delapan menjadi enam motor.
Load more