Sani Irawan pun berhasil menduduki tahta dengan menempati podium nomor satu. Penunggang motor Suzuki Satria mencatat waktu terbaik di kelas ExRider Oneprix dengan memiliki best time 1.03.010 detik. Ia benar-benar jadi penguasa Sirkuit Bukit Peusar di kota asalnya, Tasikmalaya.
Lahir dan besar di Tasikmalaya, Sani Irawan sudah hapal seluk-beluk trek di Sirkuit Bukit Peusar yang merupakan kandangnya sendiri. Bukit Peusar ialah tempat latihan Sani sejak remaja. Ia mengenal wajah sirkuit, yang permukaan tanahnya naik-turun ala lintasan Laguna Seca di Amerika Serikat.
Bahkan saat wet race karena hujan gerimis yang selalu mengguyur sirkuit, mental Sani kian tertantang. Keberaniannya terbentuk karena kebiasaannya berlatih dalam kondisi hujan. Ia buktikan sejak start suatu balapan Oneprix 2022 putaran kedua berlangsung di Bukit Peusar.
Memulai dari posisi kedua starting grid, M. Sani Irawan langsung melesat pada lap pertama. Memasuki lap kedua, Sani Irawan berhasil menempati posisi pertama, di depan Derry Firmansyah di baris kedua, lalu Hapsoro Rudito, kemudian Steven Budiman dan Dera Aditya yang mengisi urutan kelima.
Hingga mencapai garis finish, posisi empat pebalap terdepan tidak mengalami perubahan. Sani Irawan memenangi lomba, Steven Budiman finish pada posisi kedua, Hapsoro Rudito masuk di urutan ketiga, Derry Firmansyah di peringkat keempat, dan Doni Buwono menyusul di baris kelima.
Seusai lomba, Sani mengatakan kemenangan tak lepas dari dukungan keluarganya yang memenuhi Sirkuit Bukit Peusar. “Kemenangan ini dikarenakan support yang luar biasa dari keluarga, kakak dan adik hingga bisa ikut balapan lagi di kelas ExRider,” ucap Sani Irawan.
Merupakan putra asli 100 persen Tasikmalaya, M. Sani Irawan bukan satu satunya yang berbakat menjadi pebalap di keluarganya. Saudaranya, Irvan Chupenk dan Anggi Setiawan, juga merupakan pebalap andalan kota Tasikmalaya, yang juga ingin menjajal keseruan Oneprix 2022. (zan/doe/raw)
Load more